Dengantempat tumbuhnya di hutan hujan tropis, tanaman kakao telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat selama 2000 tahun. Nama latin tanaman kakao adalah Theobroma Cacao yang berarti makanan untuk Tuhan. Masyarakat Aztec dan Mayans di Amerika Tengah telah membudidayakan tanaman kakao sejak lama, yaitu sebelum kedatangan orang
Home » Kelas III » Pembelajaran 6 Subtema 4 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Mencangkok Tanaman Perkembangbiakan dapat melalui tunas dan umbi. Beberapa jenis tanaman juga dapat dikembangbiakkan dengan perkembangbiakan buatan. Perkembangbiakan buatan adalah perkembangbiakan tanaman dengan bantuan manusia. Perkembangbiakan buatan di antaranya dengan mencangkok, stek, dan menempel. Mencangkok tanaman adalah cara paling murah dan mudah untuk mengembangbiakkan tanaman. Keuntungan mencangkok adalah tanaman tumbuh lebih cepat dari biasanya. Mutu tanaman biasanya lebih baik dari tanaman induknya. Kekurangan tanaman hasil cangkokan adalah lebih mudah roboh. Tanaman yang berasal dari perkembangbiakkan dengan biji biasanya kebih kuat. Akar tanaman hasil mencangkok lebih rapuh. Cara Mencangkok Tanaman Alat-alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah pisau, sabut kelapa/plastik, tali, dan sedikit tanah yang dicampur pupuk kandang. Langkah-langkah untuk melakukan pencangkokan sebagai berikut. Pilih cabang/dahan pohon dengan ukuran sedang. Kupas dahan hingga bersih dari kulit dan lendir kira-kira sepanjang 5-9 cm. Tutup luka pada dahan dengan tanah subur yang sudah dicampur dengan pupuk kandang. Kemudian, bungkus tanah dengan sabut kelapa/ plastik lalu diikat dengan tali. Siram cangkokan setiap pagi dan sore. Biasanya akar akan tumbuh dalam waktu sekitar 1-2 bulan. Setelah akarnya tumbuh banyak, potong cabang dari induknya. Kemudian, tanam di tempat yang teduh. Ayo Menulis Jawablah pertanyaan berikut sesuai teks bacaan! Sebutkan contoh perkembangbiakan buatan. Contoh perkembangbiakan buatan adalah mencangkok, menempel, dan Stek. Sebutkan salah satu kelebihan mencangkok tanaman. Kelebihan mencangkok tanaman yaitu tanaman cepat berbuah jika dibandingkan dengan menanam dengan biji. Tanaman manakah yang lebih kuat jika ditanam dengan biji atau dicangkok? Tanaman yang ditanam dengan biji lebih kuat daripada tanaman hasil cangkokan karena tanaman dari biji memiliki akar yang kuat sehingga tidak gampang roboh. Apa langkah selanjutnya setelah dahan yang akan dicangkok dikupas bersih? Setelah dahan yang akan dicangkok dikupas bersih tutup luka pada dahan dengan tanah subur yang sudah dicampur dengan pupuk kandang. Berapa lama waktu dibutuhkan sebelum tanaman cangkok dipisahkan dari induknya? Tanaman hasil cangkokan biasanya dapat dipisahkan dari induknya setelah tumbuh banyak akar atau sekitar satu sampai dua bulan. Beri tanda kata-kata baru yang kamu temukan dari teks bacaan. Carilah arti kata tersebut di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kemudian, tuliskan pada tempat yang sudah tersedia. BaruArti cabang dahan menjadi berakar kulitnya dikupas sedikit dan dibebat dengan sabut yang dibubuhi tanah untuk ditanam; menanam pohon jarak, singkong, dan sebagainya dengan jalan memotong batang yang akan ditanam; okulasiCara meningkatkan mutu tumbuhan dengan menempelkan sepotong kulit pohon yang bermata dari batang atas pada suatu irisan pada kulit pohon lain dari batang bawah sehingga tumbuh bersatu menjadi tanaman baru muda yang baru timbul dari tunggul, ketiak daun, buku batang induk, batang kayu yang ditebang, dan sebagainya; yang menjadi besar dan pangkal batang yang menjadi besar dan berisi yang dapat dimakan ; Buatlah kalimat dari kata-kata tersebut! Tanaman rambutan dapat diperbanyak dengan cara mencangkok. Tanaman singkong diperbanyak dengan stek batang. Beberapa tanaman dapat diperbanyak dengan cara menempel. Pohon bambu berkembangbiak menggunakan tunas. Kentang berkembangbiak menggunakan umbi batang Teknik mencangkok banyak digunakan petani sebuah perkebunan. Melalui kegiatan mencangkok, lebih banyak buah yang dapat dihasilkan dalam waktu lebih singkat. Ayo Bercerita Udin dan teman-teman sedang berkunjung ke perkebunan jambu. Perkebunan jambu tersebut milik keluarga Udin. Di sana mereka melihat banyak buah jambu yang siap dipanen. Mereka sangat senang bermain di perkebunan. Pohonnya rendah namun berbuah banyak. Semuanya melalui proses pencangkokan. Keluarga Udin sangat rajin memelihara perkebunan. Setiap hari mereka bekerja sama menyiram dan mencabut rumput liar. Tak lupa juga memberi pupuk secara rutin. Udin adalah anak yang patuh dan rajin membantu orang tua. Pekerjaan apa saja yang biasa kamu lakukan untuk membantu orang tua? Siti melihat ibunya sedang menyiram tanaman. Menurutmu, yang harus Siti adalah ikut membantu ibu menyiram tanaman. Ayah Edo sedang menebang pohon yang sudah tua. Menurutmu, yang harus dilakukan Edo adalah membantu ayah menebang pohon. Lani sedang menangis kesakitan. Tangan Lani tertusuk duri bunga mawar. Menurutmu yang harus dilakukan teman-teman Lani adalah membantu mengobati luka Lani Edo memiliki tanaman jambu yang ditanam dengan cara mencangkok. Pohon jambu Edo berbuah sebanyak 180 buah. Edo ingin menyimpan jambu tersebut di tiga tempat. Isi setiap tempat sama banyak. Berapa jambu yang ada pada setiap tempat? Selesaikan pertanyaan tersebut! 180 3 = ... Selesaikan soal pembagian berikutnya! 224 4 = ... 315 5 = ... Ayo Berlatih Cobalah buat satu soal pembagian! Mintalah temanmu untuk menjawabnya! Dalam sebuah kebun terdapat 188 batang tanaman jeruk. Jika tanaman tersebut ditanam dalam 4 baris tanaman. Maka setiap baris terdapat....batang tanaman Jeruk.188 4 = 47.
Bibitsri rejeki yang baik berupa tunas yang memiliki beberapa helai daun muda yang baru tumbuh. Pastikan warna tunas daun tersebut hijau muda segar, bukan hijau muda yang layu. Kemudian, semprotkan pot dengan disinfektan untuk mengusir biang penyakit yang mungkin timbul. Lakukan penanaman dengan cara biasa, pastikan tanahnya mampat dan
Komoditas kelapa sawit secara nasional dari segi luas dan produksinya semakin meningkat setiap tahunnya selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2015-2017. Tahun 2015 luas area perkebunan, tahun 2015 mencapai ha/th dan pada tahun 2017 sebesar ha/th. Faktor yang lain yaitu produksi kelapa sawit sebesar ton/th dan pada tahun 2017 sebesar ton/th Dirjen Perkebunan, 2017. Akhir-akhir ini, perusahaan perkebunan baik milik negara maupun rakyat mulai melakukan pembaharuan dalam proses peremajaan. Permasalahan yang timbul pada saat peremajaan adalah tumbuhan bawah yang tumbuh dengan sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan yang mengganggu tanaman akibat dari peremajaan secara konvensional sehingga dikembangkan teknik baru yaitu underplanting. Peremajaan dengan teknik konvensional ini sering ditemui permasalahan seperti biaya yang tinggi, terbukanya lahan secara besar-besaran dan timbulnya erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis tumbuhan bawah serta jenis asing dan jenis asli yang tumbuh pada tiga kondisi kebun kelapa sawit di PT. Bio Nusantara Teknologi sawit yang tua TM dan sawit muda TI dan menghitung indeks keragaman jenis tumbuhan bawah pada ketiga kondisi kebun kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuadrat. Ukuran kuadrat yang digunakan adalah 1x1 m. Banyaknya jumlah kuadrat mengacu pada metoda kurva spesies area dengan luas minimum 40 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi tumbuhan bawah pada TM ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 5 jenis asli dan 15 jenis asing dan pada kebun TI ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 8 jenis asli dan 12 jenis asing. Tingkat keragaman jenis tumbuhan bawah H’ tergolong rendah dengan besaran masing-masing pada TM sebesar 0,637 dan TI dengan nilai 1,94. Jenis yang mendominasi pada kedua kondisi kebun kelapa sawit adalah Axonopus compressus dengan INP 130,238% TM dan 42,237% TI. Kata Kunci Kelapa Sawit, Underplanting, Komposisi Tumbuhan Bawah, Keragaman Jenis, Metode Kuadrat, Kurva Species Area Figures - uploaded by Wiryono WiryonoAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Wiryono WiryonoContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 61 TUMBUHAN BAWAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TUA TM DAN SAWIT MUDA TI DENGAN PEREMAJAAN TEKNIK UNDERPLANTING DI PT. BIO NUSANTARA TEKNOLOGI Trisna1, Wiryono2, Enggar Apriyanto2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam UNIB 2 Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNIB ABSTRAK Komoditas kelapa sawit secara nasional dari segi luas dan produksinya semakin meningkat setiap tahunnya selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2015-2017. Tahun 2015 luas area perkebunan, tahun 2015 mencapai ha/th dan pada tahun 2017 sebesar ha/th. Faktor yang lain yaitu produksi kelapa sawit sebesar ton/th dan pada tahun 2017 sebesar ton/th Dirjen Perkebunan, 2017. Akhir-akhir ini, perusahaan perkebunan baik milik negara maupun rakyat mulai melakukan pembaharuan dalam proses peremajaan. Permasalahan yang timbul pada saat peremajaan adalah tumbuhan bawah yang tumbuh dengan sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan yang mengganggu tanaman akibat dari peremajaan secara konvensional sehingga dikembangkan teknik baru yai-tu underplanting. Peremajaan dengan teknik konvensional ini sering ditemui permasalahan seperti biaya yang tinggi, terbukanya lahan secara besar-besaran dan timbulnya erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis tumbuhan bawah serta jenis asing dan jenis asli yang tumbuh pada tiga kondisi kebun kelapa sawit di PT. Bio Nusantara Teknologi sawit yang tua TM dan sawit muda TI dan menghitung indeks keragaman jenis tumbuhan bawah pada ketiga kondisi kebun kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuadrat. Ukuran kuadrat yang digunakan adalah 1x1 m. Banyaknya jumlah kuadrat mengacu pada metoda kurva spesies area dengan luas minimum 40 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi tumbuhan bawah pada TM ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 5 jenis asli dan 15 jenis asing dan pada kebun TI ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 8 jenis asli dan 12 jenis asing. Tingkat keragaman jenis tumbuhan bawah H’ ter-golong rendah dengan besaran masing-masing pada TM sebesar 0,637 dan TI dengan nilai 1,94. Jenis yang mendominasi pada kedua kondisi kebun kelapa sawit adalah Axonopus com-pressus dengan INP 130,238% TM dan 42,237% TI. Kata Kunci Kelapa Sawit, Underplanting, Komposisi Tumbuhan Bawah, Keragaman Jenis, Metode Kuadrat, Kurva Species Area PENDAHULUAN Perkembangan luas dan produksi kelapa sawit yang semakin tinggi mengakibatkan peningkatan peruntukan lahan menjadi kebun kelapa sawit sehingga perlu pengelolaan yang intensif. Hal ini akan berpengaruh terhadap keragaman tumbuhan bawah karena pembukaan hutan akan mengubah iklim mikro. Hutan yang relatif tertutup oleh tanaman pohon maka akan berubah menjadi lebih terbuka. ISSN 2302-6715 62 Volume 7 Nomor 2, Agustus 2018 Kebun kelapa sawit memiliki kecender-ungan penutupannya lebih terbuka karena jaraknya tajuknya lebar sehingga tum-buhan bawah akan cepat memenuhi ruang yang terbuka. Tumbuhan bawah ini dise-but juga tumbuhan pioner yang tumbuh pada lahan yang baru dibuka. Tumbuhan bawah akan berpengaruh pada pertum-buhan tanaman kelapa sawit baik berdam-pak positif maupun negatif. Dampak posi-tif tumbuhan bawah yaitu land cover tanaman penutup tanah. Tanaman pe-nutup tanah dapat dikelola untuk menutupi permukaan tanah untuk menghindari erosi karena jatuhnya air hujan tidak langsung mencapai tanah melainkan jatuh ke daun-daun tumbuhan. Manfaat lain tumbuhan bawah yaitu sebagai tanaman obat, tana-man hias dan pakan ternak. Nursyiwan 2014 menyatakan bahwa Mucuna bracteata dengan nama lokal koro rawe merupakan tumbuhan bawah yang berfungsi sebagai penutup tanah. Tum-buhan ini hidup secara menjalar dan dapat hidup pada kondisi ternaungi maupun tanpa naungan. Jenis ini berperan dalam memperbaiki kesuburan fisik dan kimia tanah serta dapat menekan pertumbuhan gulma. Tumbuhan ini dapat mempercepat matang sadap dan memperbaiki produksi lateks di areal kebun karet. Permasalahan yang timbul pada saat peremajaan adalah tumbuhan bawah yang tumbuh dengan sangat cepat dan sulit un-tuk dikendalikan yang mengganggu tana-man akibat dari peremajaan secara kon-vensional. Peremajaan dengan teknik kon-vensional ini sering ditemui permasalahan seperti biaya yang tinggi, terbukanya lahan secara besar-besaran dan timbulnya erosi. Ditemukan alternatif teknik peremajaan yaitu teknik underplanting menggunakan infus herbisida, keuntungannya yaitu peru-bahan ekosistem tidak drastis, biaya lebih murah, mengurangi resiko erosi pada lahan terbuka dan perubahan tumbuhan bawah diduga lebih tetap. Pembukaan lahan dengan perlahan ini akan berpengaruh ter-hadap perubahan tumbuhan bawah di ke-bun kelapa sawit baik jenis, kerapatan dan penutupan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi jenis tumbuhan bawah serta jenis asing dan jenis asli yang tumbuh pada dua kondisi kebun kelapa sawit di PT. Bio Nusantara Teknologi sawit tua TM dan sawit muda TI ser-ta menghitung indeks keragaman dan dom-inansi jenis tumbuhan bawah pada kedua kondisi kebun kelapa sawit di PT. Bio Nusantara Teknologi. Informasi keraga-man dan kerapatan jenis tumbuhan bawah dengan mematikan kelapa sawit yang su-dah tua dengan teknik underplanting be-lum banyak diteliti, khususnya di PT Bio Nusantara Teknologi, Kabupaten Bengku-lu Tengah, Provinsi Bengkulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kebun kelapa sawit yang terletak di kawasan PT. Bio Nusantara Teknologi, Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa, kabu-paten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengku-lu. Waktu pelaksanaan penelitian selama 2 bulan yaitu pada bulan Februari – Maret 2018. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian memiliki topografi areal 80% berbukit lahan kelas IV , secara umum jenis tanah podzolik merah kuning dan kesesuaian curah hujan cukup ideal untuk pertumbuhan kelapa sawit. Secara Geografis, terletak antara 3033’–3042’ LS, dan 102016’–102027’ BT, dengan jarak ± 24 KM sebelah utara Kota Bengkulu dengan kondisi lokasinya ber-batasan langsung dengan 4 Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah, yaitu Menurut Nurhasanah 2014 Sebelah Utara Desa Tiambang, Kec. Pematang ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 63 Tiga, Sebelah Selatan Desa Sunda Kelapa, Kec. Pondok Kelapa, Sebelah Barat Desa Talang Jambu, Kec. Kerkap, Sebelah Timur Desa Kertapati, Penanjung. Titik penelitian berada di dua kondisi kebun kelapa sawit yaitu pada sawit tua TM dan sawit muda TI. Jarak tanam seragam yaitu 8x8 m. Dua kebun kelapa sawit yang diamati tumbuhan bawahnya dapat dilihat pada Gambar 1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi Alat tulis, Tali raffia, Meteran gulung, Kantong plastik, Lux meter, Thermometer, Tally sheet, Kamera, Hygrometer, Bingkai kayu ukuran 1x1m, 25x25 cm, Buku identifikasi tumbuhan bawah Jenis Data Jenis data diambil dalam penelitian ini terdiri dari 1. Data primer, Data primer berupa nama jenis, jumlah jenis, persen penutupan dan foto tumbuhan serta kondisi kebun kelapa sawit. Data lain yang diamati adalah data faktor lingkungan di kebun kelapa sawit yang diamati yaitu suhu, kelembaban, curah hujan dan intensitas cahaya. Selain itu, ada pula sampel tanah yang diambil disetiap kondisi kebun kelapa sawit untuk dianalisis di laboratorium Ilmu Tanah Universitas Bengkulu yaitu kandungan N, P, K, pH, bahan organik, struktur tekstur dan bobot volume BV, 2. Data sekunder, Data ini berupa data identifikasi jenis tumbuhan bawah berupa nama ilmiah dan habitus spesies serta data kondisi lokasi penelitian secara umum meliputi letak, luas, kondisi fisik yang diperoleh dari perusahaan PT. Bio Nusantara Teknologi dan literatur yang bersumber dari buku, jurnal dan internet. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data jenis tumbuhan bawah menggunakan metode kuadrat. Ukuran kuadrat yang digunakan berdasarkan metode ini adalah 1x1 m. a b Gambar 1. Kebun kelapa sawit yang diamati tumbuhan bawahnya a TM b TI Penempatan kuadrat dilakukan secara sistematis dengan jarak disesuaikan dengan luas lokasi dengan awal acak dan mewakili kondisi lapangan zona, ke-rapatan dan jenis yang tampak. Setelah kuadrat ditentukan, dilakukan pengukuran ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 65 persen penutupan dan penentuan jenis. Banyaknya jumlah kuadrat mengacu pada metoda kurva spesies area. Jumlah diang-gap cukup apabila jumlah jenis yang didapatkan tidak bertambah dengan ber-tambahnya jumlah kuadrat Wiryono, 2009. Sampel yang merambat tetap dihitung meskipun batang pokoknya tidak berada di dalam plot, sedangkan batang yang tegak hanya dihitung apabila batang pokok be-rada di dalam plot. Semua jenis herba ter-masuk rumput tidak dibatasi tingginya, sedangkan untuk perdu hanya yang berukuran kurang dari atau sama dengan 1,5 m saja. Sketsa plot tumbuhan bawah diten-tukan dengan pertimbangan bahwa kebun kelapa sawit seragam dengan jarak tanam 8 m x 8 m, lokasi relatif datar dan waktu pengambilan data sama. Analisis Data Analisis data untuk mengetahui gam-baran tentang komposisi jenis dan data ekologi tumbuhan bawah, dilakukan perhi-tungan terhadap parameter yang meliputi indeks nilai penting INP, indeks keraga-man jenis H’, indeks kemerataan jenis E dan indeks kesamaan komunitas ISE. HASIL DAN PEMBAHASAN Komposisi Jenis Tumbuhan Bawah Penelitian ini dilakukan di dua kondisi kebun kelapa sawit yang berbeda yaitu sawit tua TM dan sawit muda TI. Ke-bun sawit tua TM ditemukan tumbuhan bawah sebanyak 20 jenis dan 12 famili. Kebun kelapa sawit yang muda TI, tum-buhan bawah yang ditemukan yaitu 20 jenis dan 14 famili. Perbandingan Kompo-sisi jenis tumbuhan bawah yang berada di kebun kelapa sawit tua TM dan kebun kelapa sawit muda TI yang memiliki jenis yang sama sebanyak 7 jenis dengan penutupan jenis tertinggi ditunjukkan oleh Axonopus compressus. Jumlah jenis dan jumlah famili tum-buhan bawah disajikan dalam Gambar 2. Hal ini dapat terjadi karena jenis yang tumbuh di dua kondisi kebun kelapa sawit ini diduga memiliki sifat yang mudah tumbuh di berbagai keadaan lingkungan dan jenis tanah. Jenis tumbuhan bawah yang hanya terdapat pada TM sebanyak 7 jenis dan pada TI sebanyak 11 jenis. Jenis-jenis tersebut ditunjukkan pada Tabel 2. Kurva species area menggambarkan komposisi jenis dan penutupan tumbuhan bawah di sawit tua TM dan sawit muda TI dapat diihat pada Gambar 3. Jumlah plot adalah 40 dengan luas plot sebesar 40 m2, dengan luas minimum 31 m2 tidak mengalami penambahan jenis lagi diang-gap sudah mewakili kondisi jenis di lapan-gan Intensitas cahaya yang diperoleh pada kebun sawit tua TM paling rendah dibandingkan sawit muda TI. Berturut-turut pada TM dan TI sebesar 5166 dan 7266 lx. Hal ini akan mempengaruhi jenis tumbuhan bawah yang tumbuh. Jenis yang dominan adalah rumput yang berdaun sempit seperti A. compresus yang tumbuh paling banyak daripada jenis lain. Insten-sitas cahaya yang rendah akan mengurangi keragaman jenis di TM sehingga A. com-presus yang bersifat sangat adaptif ter-hadap semua kondisi lingkungan akan mendominasi di lahan tersebut. ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 65 Gambar 2. Komposisi tumbuhan bawah di TM dan TI berdasarkan a Jenis tumbuhan bawah, b Famili tumbuhan bawah Tabel 1. Komposisi jenis tumbuhan bawah pada kebun kelapa sawit tua TM dan kebun kelapa sawit muda TI 12 14 1111,51212,51313,51414,5TM TIJumlah Famili Kondisi kebun Sawit 20 20 0510152025TM TIJumlah Jenis Kondisi kebun Sawit ISSN 2302-6715 66 Volume 7 Nomor 2, Agustus 2018 Dominansi Jenis Tumbuhan Bawah Jenis-jenis tumbuhan bawah yang ada di tiga kebun kelapa sawit yaitu jenis A. compressus, C. kyllingia, A. indica, E. guineensis, N. biserata, S. indica dan C. esculenta. Jenis yang paling dominan adalah A. compressus dengan INP 130,238% di bawah tanaman menghasilkan TM. Jenis dominan pada suatu komunitas adalah jenis yang dapat beradaptasi dan memanfaatkan lingkungan yang ditempatinya secara efisien daripada jenis-jenis lainnya Jenis-jenis dominan digunakan pa-rameter Indeks Nilai Penting INP menunjukkan INP paling tinggi merupa-kan jenis yang paling dominan dalam sua-tu komunitas Pananjung, 2013. Tumbuhan bawah yang dominan pada kebun kelapa sawit yang tua TM. Jenis yang paling dominan yaitu jenis rumput gajah mini Axonopus compressus dengan INP sebesar 130,238%. Kebun kelapa sawit yang sudah diinfus TI menunjuk-kan jenis rumput gajah mini Axonopus compressus sebagai spesies tumbuhan bawah paling dominan dengan nilai INP sebesar 42,237%. ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 67 051015202530351 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39Jumlah Jenis Luas Plot m2 TMTIGambar 3. Kurva species area pada kebun kelapa sawit tua TM dan kebun kelapa sawit muda TI Jenis-jenis dominan digunakan pa-rameter Indeks Nilai Penting INP menunjukkan INP paling tinggi merupa-kan jenis yang paling dominan dalam sua-tu komunitas Pananjung, 2013. Tum-buhan bawah yang dominan pada kebun kelapa sawit yang tua TM. Jenis yang paling dominan yaitu jenis rumput gajah mini Axonopus compressus dengan INP sebesar 130,238%. Kebun kelapa sawit yang sudah diinfus TI menunjukkan jenis rumput gajah mini Axonopus compressus sebagai spesies tumbuhan bawah paling dominan dengan nilai INP sebesar 42,237%. Axonopus compresus adalah salah satu jenis rumput dengan famili Poaceae dan berasal dari Amerika Selatan. Tumbuhan bawah ini tumbuh menyebar di seluruh Indonesia. Habitat jenis ini yaitu di lahan yang kering, pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih kurang 1400 mdpl ser-ta tumbuh baik di tempat terbuka atau ter-lindung. Persyaratan tumbuh jenis ini, dapat tumbuh baik pada tanah yang ber-pasir atau berpasir lempung tanah, tetapi juga untuk tanah liat dan gambut, berkem-bang di tanah yang terlalu subur. Terbaik di tanah asam dengan pH 5-7, klorosis besi di atas pH 7. Toleransi rendah salini-tas <4 dS/m. Umumnya ditemukan di daerah dengan curah hujan tahunan dari 800-5000 mm. Jenis ini biasanya ditemukan di daerah subtropis dan tropis dataran tinggi, tampaknya menjadi yang terbaik disesuaikan dengan daerah tropis dataran rendah. Tumbuh baik di tempat teduh, sering membentuk tikar tebal di bawah padat pohon kanopi. Tumbuhan ini dianggap sebagai penutup tanah yang baik di bawah perkebunan kelapa sawit dan ka-ret Novitria, 2014. Jenis Cyperus kyllingia merupakan herba menahun yang memiliki akar rim-pang pendek, merayap. Batang bersegi tiga tajam. Daun bentuk garis, sempit berlunas, dan lebarnya 2-4 mm. Bunga berupa bongkol semu berbentuk bola telur atau bulat memanjang, berwarna putih dengan anak bulir yang tersusun spiral. Buah bulat memanjang, sedikit gepeng, coklat muda, dan berjerawat halus Kasmo, 1986. Tumbuhan ini umumnya dijumpai pada daerah terbuka seperti tempat pembu-angan, tepi jalan, yang merupakan tum-buhan bawah pertanian yang potensial. Kondisi terbaik untuk pertumbuhan C. kyllingia dengan suhu rata-rata 250C. Um-bi teki mampu berkecambah pada suhu 10o – 40oC. pH tanah untuk menumbuhkan rumput teki berkisar antara 4–7,5 Moenandir, 1993. Perkembangbiakan C. kyllingia dengan biji dan rimpang Kasmo, 1986. Jenis asing dan jenis asli Kebun kelapa sawit yang tua TM menunjukkan 15 jenis tumbuhan asing dan 5 jenis asli. Jenis asing memiliki jenis yang berasal dari Amerika Selatan dengan INP sebesar 130,238%. Sebagai spesies dominan dengan INP sebesar 9,574% Spesies Cyperus kyllingia ISSN 2302-6715 68 Volume 7 Nomor 2, Agustus 2018 merupakan spesies asli yang dominan yang berasal dari Asia. Kebun kelapa sawit yang muda TI terdiri dari jenis asing dan asli. Jenis asing yang dominan dengan sebanyak 12 buah dengan jenis yang dominan yaitu Axo-nopus compressus yang berasal dari Amerika selatan dengan INP sebesar 42,237 %. Jenis asli terdiri dari 8 jenis dengan jenis yang dominan adalah Cyperus kyllingia dari Asia dengan INP sebesar 40,192 %. Analisis Keragaman Tumbuhan Bawah Suatu komunitas dikatakan memiliki keragaman jenis yang tinggi jika komuni-tas itu disusun oleh banyak jenis. Keraga-man jenis tumbuhan ditunjukkan dengan indeks keragaman jenis H’. Nilai keragaman jenis pada kebun kelapa sawit yang sudah diinfus TI lebih tinggi dibandingkan kebun kelapa sawit yang lain dapat dilihat pada Tabel 2. Kemerataan jenis dianggap maksimum jika semua jenis memiliki jumlah individu yang sama. Kemerataan jenis terjadi jika terdapat be-berapa jenis hidup bersama dalam satu habitat Pananjung, 2013. Kesamaan komunitas ISE tumbuhan bawah Indeks kesamaan komunitas ISE artinya membandingkan komposisi jenis tumbuhan yang berada di dua komunitas. Menurut Istomo dan Kusmana 1997, jika nilai ISE < 75% maka dua komunitas yang dibandingkan dianggap berbeda, dan jika nilai ISE ≥ 75% maka kedua komunitas yang dibandingkan dianggap sama. Jenis-jenis yang ditemukan pada kedua tanaman tersebut dapat membantu perbaikan stuktur tanah sehingga dapat membantu regenerasi pertumbuhan berikutnya. Indeks kesamaan komunitas ditunjukkan pada Tabel 3. Indeks kesamaan antara kebun sawit tua TM dan kebun sawit yang muda TI paling rendah karena diduga tumpukan seresah akibat peluruhan pelepah maupun daun-daun sawit pada TI menyebabkan banyaknya jenis tumbuhan bawah yang mati. Faktor lain yang mempengaruhi yai-tu penutupan tajuk pada kedua kondisi ke-bun ini juga lebih tertutup sehingga cahaya matahari yang masuk lebih sedikit dan mengakibatkan dapat menekan pertum-buhan dormansi jenis tumbuhan bawah. Berdasarkan hasil analisis tanah, kondisi pH tanah merupakan hal yeng menonjol. Pada kondisi sawit TM 5,8 sedangkan ut-nuk TI cukup jauh perbedaannya yaitu 4,5 sehingga lebih asam. Tabel 2. Indeks Keragaman Jenis H’, Indeks Kemerataan Jenis E Tumbuhan Bawah di Bawah Kebun Kelapa Sawit Belum Menghasilkan TBM, Sawit Yang Sudah Diinfus TI dan Sawit Menghasilkan TM KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini adalah 1. Komposisi tumbuhan bawah yang tumbuh pada tiga kondisi kebun kelapa sawit di PT Bio Nusantara Teknologi yaitu pada kebun kelapa tua TM ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 5 jenis asli dan 15 jenis asing dan pada kebun kelapa sawit yang muda TI ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 8 jenis asli dan 12 jenis asing. 2. Tingkat keragaman jenis tumbuhan bawah H’ pada kebun kelapa sawit yang berada di PT. Bio Nusantara Teknologi tergolong rendah dengan be-saran masing-masing pada TI dengan nilai 1,94 dan TM sebesar 0,637. Jenis ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 69 yang mendominasi pada ketiga kondisi kebun kelapa sawit adalah Axonopus compressus dengan INP 130,238% TM dan 42,237% TI. DAFTAR PUSTAKA Istomo dan Kusmana C. 1997. Penuntun Praktikum Ekologi Hutan. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. Institur Pertanian Bogor. Bogor. Kasmo. 1986. Beberapa gulma penting pada tanaman pangan dan cara pengendaliannya. Direktorat Jendral Pertanian Tanaman Pangan. Jakarta. Moenandir, J. 1993. Pengantar ilmu dan pengendalian gulma. PT Raja Grafindo Persada . Jakarta Novitria, 2014. Pertelaan Axonopus compressus. file///E/Briskha_Lejar_Novitria's% 5 April 2018 Nursyiwan. 2014. Optimalisasi lahan suboptimal melalui penanaman Mucuna bracteata. Hal 357-361. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014. Palembang. 26-27 September 2014. Pananjung, 2013. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah pada tegakan sengon buto enterolobium cyclocarpum griseb. dan trembesi samanea saman merr. di lahan pasca tambang batubara Pt Kitadin, Embalut, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Skripsi. Fakultas Kehutanan Departemen Silvikultur. Institut Pertanian Bogor, Bogor tidak dipublikasikan. Syahputra., E, Sarbino., dan S. Dian. 2011. Weeds assessment di perkebunan kelapa sawit lahan gambut. Jurnal Tek. Perkebunan & PSDL vol 1 37-42. Wiryono. 2009. Ekologi hutan. Universitas Bengkulu Press. Bengkulu. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
1 Memilih batang mawar yang paling cocok untuk stek. Memang betul stek adalah teknik memotong batang mawar untuk memperbanyak tanaman, namun kematangan batang sangat memengaruhi seberapa cepat tanaman mawar tumbuh. Stek yang menggunakan batang kayu muda jadi pilihan terbaik. Batang mawar yang satu ini menjadi tanaman yang paling cepat
Jakarta, CNN Indonesia — Tunas merupakan tumbuhan muda yang baru timbul atau tumbuh. Biasanya tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas tetap akan menempel pada tumbuhan induk. Ada sejumlah tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas. Merujuk Modul Ilmu Pengetahuan Alam 2018 yang diterbitkan oleh Kemendikbud, tunas adalah salah satu bentuk perkembangbiakan vegetatif alami pada tumbuhan yang sama. Artinya, perkembangabiakan terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Biasanya tunas akan muncul pada pangkal batang yang terdapat di dalam tanah. Kemudian tunas baru akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Berikut ini tujuh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, yang dihimpun dari berbagai sumber. 1. Bambu Tunas bambu berasal dari akar rimpang bambu yang bertumbuh alami menjadi tanaman baru. Oleh sebab itu, bambu sangat rimbun karena proses perkembangbiakan yang cukup cepat dengan tunas. Selain tunas akar, batang bambu yang jatuh ke tanah secara alami juga berpotensi berkemnbang menjadi tumbuhan yang baru. 2. Cemara Ilustrasi. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, salah satunya cemara Foto Istockphoto/ Petekarici Tumbuhan cemara berkembangbiak secara vegetatif melalui tunas adventif. Tunas Adventif pada tumbuhan cemara akan terlihat pada tumbuhnya tunas muda di bagian atasnya. 3. Cocor bebek Cocor bebek berkembang biak melalui tunas di bagian daun dan masuk kategori adventif. Umumnya, tunas pada cocor bebek muncul pada ujung daun produktif atau yang langsung berhubungan dengan akar. Cara untuk mengembangbiakkannya cukup mudah. Kamu hanya perlu mengambil bagian tunas yang muncul dari daun lalu pindahkan ke media tanam baru dan lakukan perawatan. 4. Kesemek Cara budidaya kesemek adalah dengan mengambil tunas dari tanaman induk berusia 10 tahun ke atas dan sudah pernah berbuah sebelumnya. Hal itu dilakukan agar anakannya juga memiliki kualitas yang sama. Tunas yang bisa digunakan biasanya sudah terlihat calon bunga dan daun berbentuk kuncup. Lalu pindahkan ke tempat pembudidayaan agar dapat berkembang dengan baik. 5. Kersen Kersen merupakan tanaman yang dapat melakukan reproduksi secara alami dan buatan. Apabila secara alami, tumbuhan kersen akan berkembang biak dengan tunas adventif di sekitar bagian akarnya. Sementara jika tumbuhan kersen menerapkan vegetatif buatan yang dibantu oleh manusia, maka dapat berkembang biak dengan cara okulasi dan cangkok. 6. Pisang tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, salah satunya pisang Foto Rony Muharrman Proses bertunas pada pisang terjadi dari batang utama induk tempat akar tanaman berada. Tunas biasanya akan muncul melalui ketiak batang utama dan tidak terlalu jauh dari batang induknya. Tunas pada pisang memiliki batang utama, calon bunga, dan calon buah yang akan mengalami proses pertumbuhan sekitar enam bulan sampai tanaman mulai muncul. Kemudian menunggu hingga buahnya matang untuk dipanen. 7. Sukun Sukun termasuk kategori tanaman tunas adventif sehingga tunas akan muncul dari bagian akar terutama yang dekat dengan permukaan tanah. Kemudian dikembangbiakkan kembali dengan sistem stek atau penanaman tunas. Prosedur pengembangbiakan tunas tidak berbeda dengan contoh tumbuhan tunas lainnya. Namun sukun memerlukan waktu lebih dari satu tahun untuk dapat menghasilkan buah. Demikian sejumlah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas. Semoga dapat bermanfaat. juh
Padatanaman yang sudah terkena bercak daun, akan muncul gejala seperti: 1. Daun. Satu ciri jika daun sudah terkena bercak yaitu bentuknya seperti menggulung dan lama-lama menjadi kering. Jika daun ditekan biasanya akan hancur seperti daun yang sudah mengering. Berkurangnya daun menyebabkan tumbuhan tidak optimal perkembangannya.
Hai Sobat Zenius! Ketemu lagi sama gue, kali ini gue akan mengupas tuntas tentang materi pertumbuhan primer dan sekunder tumbuhan. Elo pernah gak sih kepikiran, kalo rata-rata pertumbuhan tinggi manusia berhenti di umur 20-21 tahun. Coba deh bayangin setinggi apa manusia kalo kita bisa bertambah tinggi seumur hidup atau kira-kira selama 70 tahun? Pasti tinggi manusia bisa mengalahkan titan di anime Attack on Titan tuh. Tapi sayangnya pertumbuhan manusia dibatasi, begitu juga dengan hewan. Tapi, ada makhluk hidup yang bisa terus bertumbuh selama hidupnya lho. Yak, pasti elo udah bisa nebak kalau makhluk hidup yang gue maksud adalah tumbuhan. Kalo dibandingkan dengan pertumbuhan pada manusia dan hewan, makhluk hidup yang satu ini memiliki dua jenis pertumbuhan yaitu pertumbuhan primer dan sekunder pada tumbuhan. Dan yang termasuk pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan pada bagian-bagian yang ditandai dengan penambahan ketinggian tumbuhan. Nah selain tinggi apa lagi sih yang bisa tumbuh? dan apa sebenarnya perbedaan antara pertumbuhan primer dan sekunder tumbuhan? Kalo elo penasaran, artinya elo harus simak artikel ini untuk mengenal pertumbuhan para plantae berikut ini! Apa itu Pertumbuhan?Pertumbuhan Primer pada TumbuhanPertumbuhan Primer pada Ujung AkarPertumbuhan Primer pada Ujung BatangPertumbuhan Sekunder pada TumbuhanCara Menghitung Umur Pohon dengan Lingkaran Tahun Apa itu Pertumbuhan? Tapi, sebelum gue lebih jauh membahas materi pertumbuhan primer dan sekunder tumbuhan, ada baiknya elo memahami dulu pengertian dasar dari pertumbuhan. Kalo gue tanya, apa sih artinya pertumbuhan menurut elo? Kalau elo punya jawaban yang kurang lebih menggambarkan pertumbuhan sebagai proses dari kecil menjadi besar, elo sudah benar, tapi masih bisa lebih dilengkapi nih. Menurut Purnamasari dalam Modul Pembelajaran SMA Biologi 2020, pertumbuhan adalah proses pertambahan tinggi, berat, volume, atau massa tubuh pada makhluk hidup yang bersifat kuantitatif dapat diukur dan dihitung dengan angka dan irreversible tidak dapat balik ke kondisi semula. Jadi, jika suatu tumbuhan mengalami penambahan ukuran pada tinggi, lebar, atau beratnya, maka tumbuhan itu mengalami pertumbuhan. Ilustrasi Pertumbuhan pada Tumbuhan dok on Freepik Di awal artikel, gue sempet mention kalau tumbuhan itu bertumbuh selama hidupnya. Tapi pertanyaannya, emangnya umur tumbuhan sampai berapa sih? Umur tumbuhan ternyata berbeda-beda, dan tumbuhan yang hanya hidup selama satu tahun atau satu musim yang biasanya disebut dengan tanaman annual, ada yang hidup untuk dua tahun yaitu tanaman biennial, dan ada juga yang bisa hidup lebih dari dua tahun bahkan hingga ribuan tahun yaitu tanaman perennial. Nah, karena elo sudah tahu apa itu pertumbuhan, nanti gue lanjut mengenal tentang pertumbuhan primer dan sekunder tumbuhan! Sekarang, download Zenius App dulu yuk! Download Aplikasi Zenius Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius! Baca Juga Artikel Lainnya Mengenal Struktur dan Fungsi Tumbuhan – Materi IPA Kelas 8 6 Jenis Jaringan Tumbuhan Materi Biologi Kelas 11 Apa Itu Tumbuhan Lumut Bryophyta? Pertama-tama apa sih pengertian pertumbuhan primer itu? Primer dalam bahasa artinya adalah utama, artinya ini adalah jenis pertumbuhan yang menyangkut organ-organ utama pada awal hidup tumbuhan. Pertumbuhan primer pada tumbuhan adalah pertumbuhan yang terjadi pada bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti pucuk atau pokok batang dan cabang, dan pemanjangan ujung akar disebabkan aktivitas meristem apikal. Pertumbuhan primer ini merupakan hasil dari pembelahan sel-sel meristem apikal meristem ujung yang merupakan daerah pusat pembelahan sel-sel. Meristem Apikal pada Ujung Batang dok Elo sudah tahu nih apa itu pengertian pertumbuhan primer, sekarang gue akan membahas bagaimana terjadinya pertumbuhan primer pada tumbuhan ya. Pertumbuhan primer pada tumbuhan ini dimulai dari pembelahan sel yang ada di meristem apikal. Pembelahan meristem apikal atau meristem ujung ini ini akan membentuk meristem primer. Aktivitas meristem primer pada tumbuhan dapat mengakibatkan pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan dengan arah vertikal sumbu y. Suatu pertumbuhan primer pada tumbuhan menyebabkan pertambahan pada perpanjangan akar tumbuhan yang mendekati inti bumi ke bawah dan daun serta batang tumbuhan menjauhi inti bumi ke atas. Meristem primer tumbuhan terdiri dari tiga jaringan primer yaitu Protoderm Protoderm akan berkembang menjadi epidermis yang merupakan jaringan paling luar pada tumbuhan atau lapisan kulit terluar tumbuhan yang berguna sebagai pelindung jaringan dalam tumbuhan dan tempat pertukaran zat. Prokambium Prokambium akan membentuk pembuluh floem primer, alat pengangkut zat makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis tumbuhan dan xilem primer, alat pengangkut air serta zat-zat nutrisi yang terkandung di dalamnya. Meristem Dasar Meristem dasar akan berkembang membentuk jaringan dasar yang terdiri dari empulur yang dan korteks yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim. Jaringan Epidermis pada Tumbuhan Dok Among Guru Struktur Tumbuhan Dikotil dok Dosen Pendidikan Nah, dari penjelasan tentang contoh pertumbuhan primer di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri pertumbuhan primer adalah terjadi di ujung batang dan akar. Pertumbuhan primer pada tumbuhan juga merupakan hasil dari pembelahan sel-sel embrionik di meristem apikal, hingga menyebabkan pertambahan tinggi pada tumbuhan. Pertumbuhan Primer pada Ujung Akar Pertumbuhan primer pada akar terbagi menjadi 3 zona, yaitu zona meristematik, zona elongasi, dan zona diferensiasi. Pertumbuhan akar pada masing-masing zona adalah sebagai berikut Zona meristematik atau zona pembelahan terletak di belakang tudung akar. Pemanjangan ujung akar disebabkan aktivitas meristem apikal dan meristem sel-sel yang aktif pada zona ini berguna untuk memperbaiki sel-sel akar tumbuhan yang rusak di daerah elongasi atau zona pemanjangan tersusun atas sel-sel dengan kemampuan untuk membesar dan memanjang. Zona ini berperan dalam memperpanjang struktur akar agar dapat menembus tanah lebih diferensiasi merupakan zona di mana sel-sel mengalami proses pendewasaan. Proses pendewasaan ini ditandai dengan terbentuknya jaringan-jaringan seperti korteks yang berasal dari jaringan dasar, epidermis dari protoderm, bulu-bulu akar dari modifikasi epidermis, dan xilem dan floem yang berasal dari prokambium. Sehingga jika diperhatikan, bagian ujung akar merupakan bagian yang masih mudah sedangkan semakin ke atas mendekati batang, akar sudah semakin dewasa dan memiliki bagian-bagian yang lengkap. Pertumbuhan Primer Pada Akar Tumbuhan Dok Guru Pendidikan Pertumbuhan Primer pada Ujung Batang Sama seperti pada bagian akar, zona pertumbuhan primer pada ujung batang pun juga dibagi menjadi tiga, yaitu Zona Meristematik atau Zona Pertumbuhan Pada zona meristematik, pembelahan sel-sel pun terus terjadi pada ujung tunas yang biasanya disebut kuncup. Zona Elongasi Lalu sama dengan pada pertumbuhan akar, pada zona perpanjangan memiliki peran dalam perpanjangan batang namun ke arah langit. Zona Diferensiasi Pada zona diferensiasi, pendewasaan sel-sel ditandai dengan terbentuknya xilem dan floem primer dari prokambium, epidermis dari protoderm, dan empulur dari modifikasi meristem dasar. Zona Pertumbuhan Primer pada Ujung Batang dok Pertumbuhan Sekunder pada Tumbuhan Secara bahasa, sekunder artinya adalah berkenaan dengan yang kedua atau tingkatan kedua. Setelah fase pertumbuhan primer, tumbuhan akan memiliki fase pertumbuhan sekunder. Bisa disimpulkan bahwa Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan tanaman yang berkaitan dengan proses penambahan lebar diameter pada tumbuhan. Yang termasuk pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan pada bagian bagian batang dan akar tumbuhan karena adanya aktivitas meristem lateral. Seperti yang udah gue mention tadi, jaringan meristematik yang berperan untuk pertumbuhan sekunder adalah meristem lateral atau nama lainnya meristem samping contohnya adalah sel-sel kambium vaskuler dan kambium gabus. Kambium vaskuler dan gabus itu apa sih? Kambium vaskuler merupakan lapisan lapisan sel-sel di antara xilem dan floem yang aktif membelah. Aktivitas pembelahan sel kambium vaskuler ke arah luar akan membentuk floem. Sedangkan kalau ke dalam akan membentuk xilem yang merupakan jaringan kayu. Lalu, kambium gabus atau disebut juga felogen merupakan jaringan kambium yang membentuk lapisan periderm atau pelindung. Pertumbuhannya yang ke luar akan membentuk felem atau lapisan gabus dan kalau ke dalam membentuk feloderm atau korteks sekunder. Untuk memperjelas proses pertumbuhan sekunder melalui aktivitas kambium vaskuler dan gabus kita tengok tabel di bawah ini yang menunjukan penjelasan prosesnya berdasarkan gambar berikut ini Pada gambar a Ditunjukkan jaringan hasil pertumbuhan primer yang jika dilihat dari bagian terluar batang terdapat lapisan epidermis, korteks, floem primer, kambium primer, kambium vaskuler atau pembuluh, xilem primer, dan terakhir adalah tempulur. Bisa dilihat bahwa pada tahap ini kambium vaskulernya belum mengalami gambar bDimulainya pertumbuhan sekunder dapat elo lihat dari pembelahan sel-sel kambium vaskuler yang membentuk xilem sekunder dan floem sekunder yang sebelumnya tidak Sobat Zenius perhatikan, dalam gambar b batang sudah lebih lebar dibandingkan dengan gambar a. Pada tahap ini, lapisan epidermis juga mati dan gambar cElo akan melihat bahwa diameter batang tanaman bertambah lebar lebar dan tumbuh lingkar sekunder merupakan hasil aktivitas dari pembelahan kambium vaskuler yang diikuti dengan pembelahan kambium gabus guna menggantikan epidermis yang hilang pada tahap sebelumnya. Melalui tabel di atas, gue harap elo sudah bisa lebih memahami tentang proses pertumbuhan primer dan sekunder tumbuhan ya, Sobat Zenius. Bisa disimpulkan bahwa bahwa ciri ciri pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhannya ke samping atau horizontal, merupakan hasil dari pembelahan kambium vaskuler dan kambium gabus, dan menghasilkan xilem dan floem sekunder, serta jaringan kulit yang baru. Adapun jenis tumbuhan tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder adalah tumbuhan dikotil tumbuhan dengan biji berkeping dua dan Gymnospermae tumbuhan berbiji terbuka. Contoh tumbuhan yang bukan merupakan pola pertumbuhan primer adalah pohon mangga, alpukat, karet, singkong, serta tumbuhan semak dan liana atau tumbuhan merambat. Cara Menghitung Umur Pohon dengan Lingkaran Tahun Sobat Zenius pasti pernah melihat kayu yang dipotong secara horizontal dan terdapat motif garis-garis coklat tua berbentuk lingkaran pada tengahnya. Motif itu namanya adalah lingkaran tahun. Ternyata elo bisa lho menghitung umur sebuah pohon dari lingkaran tahun itu. Penampakan dari lingkaran tahun adalah seperti gambar di bawah ini nih Potongan Batang Tumbuhan Berkayu dok Atlas Kadrów on Unsplash Bagaimana bisa lingkaran tahun ini digunakan untuk menghitung umur sebuah pohon? Jadi, lingkaran ini merupakan lapisan-lapisan xilem sekunder. Lingkaran yang berwarna coklat muda merupakan xilem yang dihasilkan saat musim penghujan. Bagian yang berfungsi untuk pertumbuhan sekunder dan pengangkut air adalah xilem yang berfungsi untuk mengangkut mineral, maka ketika jumlah air yang diangkut berjumlah banyak, xilem akan menjadi lebih lebar dan warnanya lebih cerah. Sedangkan yang lingkaran berwarna gelap adalah xilem yang dihasilkan pada musim kemarau. Ya seperti yang bisa elo tebak, karena kadar air yang diangkut lebih sedikit, sehingga lingkarannya lebih sempit dan berwarna gelap. Lalu, bagaimana cara menghitung lingkaran tahun tumbuhan? Karena satu kali musim kemarau dan musim penghujan dihitung satu tahun, maka umur pohon dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah lingkaran gelap dengan satu tahun. Maka umur pohon sama dengan jumlah lingkaran gelap yang ada pada tubuh pohon tersebut. Wah, nggak kerasa udah sampai akhir saja pembahasan gue kali ini tentang pertumbuhan primer dan sekunder tumbuhan. Semoga dari artikel ini elo bisa memahami pengertian, perbedaan hingga jenis tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder dan primer. Nah, mulai sekarang kalo elo melihat ada pohon yang ditebang, elo bisa mencoba menghitung umur pohon dengan melihat lingkar tahun pada batangnya. Oke, segitu dulu informasi yang bisa gue sampaikan. Oh iya, selain materi pertumbuhan primer dan sekunder pertumbuhan, elo juga bisa belajar materi Biologi lainnya yang dijamin lengkap dan udah terupdate dari Zenius, langsung klik aja banner di bawah ini ya! O ya, Sobat Zenius! Elo bisa lihat info lengkap mengenai paket belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini. Klik banner di atas! Referensi Admin Among Guru. 2021, November 26. Jenis-jenis Jaringan Pada Tumbuhan dan Fungsinya Dilengkapi Gambar. Among guru. Budianti, R., Primaningtyas, S. P., & Tim Pengembang. 2019. Fungsi Jaringan Meristem. Jaringan Tumbuhan – Meristem. Purnamasari, A. 2020. Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas. XII – Kemdikbud. Repositori Kemdikbud. Saifullah. 2020. Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas XI KD Repositori Kemdikbud. UPI. Jaringan Pengangkut atau Jaringan Pembuluh – Direktori File Upi. Direktori FPMIPA. Originally Published December 1, 2021Update by Sabrina Mulia Rhamadanty & Arieni Mayesha
.