BEBANDOSA TERLALU BERAT Setan tidak dapat menahan orang mati itu di dalam genggamannya jika Anak Allah memanggil mereka hidup kembali. Ia tidak dapat menahan di dalam kematian rohani satu jiwa yang di dalam iman menerima kuasa perkataan Kristus. KAMI MERASA MALU "Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu, dan biarlah noda kita
Di dunia ini tidak ada kehidupan yang sulit bila kita menjalaninya bersama dengan Tuhan. Dan tidak ada satu hari pun yang terlewati dengan sia-sia, sebab Tuhan selalu memberkati. Yang membuat hidup terasa berat adalah ketika kita meragukan kesanggupan Tuhan. Padahal jika kita mau percaya, kita akan mendapat kekuatan baru untuk itu selalu mudah selama Tuhan beserta. Yang membuat semua terasa sukar adalah ketika hati dan pikiran kita membuka pintu untuk kekuatiran. Hati yang penuh kuatir akan menghalangi pandangan kita terhadap jalan keluar yang Tuhan Lainnya
lantunkandoa ini jika beban hidup terasa berat Sabtu, 20 Januari 2018 CPNS , Honorer , Info Guru , Informasi , Kabar Guru , Keguruan , LANTUNKAN DOA INI JIKA BEBAN HIDUP TERASA BERAT , News , Pegawai ,
Bacaan Firman Tuhan Yesaya 40 27-31 Ketika menghadapi beban hidup yang berat, ketakutan karena merasa kita tidak mampu, tidak bisa melewati pergumulan bahkan bayangan-bayangan yang buruk akan terjadi bisa saja muncul dalam diri kita. Bahkan jika lebih dalam lagi kita bisa saja berpikiran buruk tentang Tuhan, yang menganggap Tuhan tidak adil, Tuhan tidak tahu, Tuhan tidak melihat, Tuhan tidak perduli akan hidup kita. Firman Tuhan hendak menguatkan kita, supaya kita jauh lebih mengenal Tuhan lebih baik lagi. Sehingga ketika beban hidup terasa bigitu berat, kita tahu untuk bersikap yang benar sebagai orang yang beriman kepada Tuhan. Dalam nas ini firman Tuhan menyapa umat Israel ditengah penderitaan di pembuangan. Dipermulaan pasal 40 firman Tuhan berkata “hiburkanlah, hiburkanlah umatKu”, bahwa keselamatan Tuhan akan datang. Walaupun mereka sangat menderita, mereka menangis ditepi sungai-sungai Babel, mereka dipaksa bernyanyi menyanyikan nyanyian sukacita ditengah penderitaan Mazmur 137, bukan artinya Tuhan tidak memperdulikan mereka, bukan artinya Tuhan kalah atau tidak berdaya menyelamatkan mereka. Tetapi Tuhan mau sadarkan umatNya bahwa pembuangan menjadi pelajaran yang berharga bagi umat Israel, agar mereka sadar dan kembali melihat, mencari dan memandang Tuhan. Jika mereka menjadi bangsa yang terbuang itu adalah akibat dari dosa mereka, dan Tuhan mengijinkan itu terjadi. Sekarang, Tuhan tidak lagi menyuarakan berita penghukuman tetapi kabar baik, yaitu berita keselamatan yang akan Tuhan datangkan. Artinya semua bisa terjadi, bahkan Tuhan dapat memakai bangsa yang tidak mengenal Tuhan menjalankan kehendakNya. Hidup mereka dan kehidupan dunia ini ada dibawah kendali Tuhan. Maka, mari kita melihat perenungan apa yang hendak kita terima dari kebenaran firman Tuhan ini 1. Jangan berpikiran buruk tentang Tuhan Jangan kita mempersalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, seperti keluhan umat Israel dalam penderitaannya berkata "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Apakah kita akan mengeluh bahwa penderitaan itu tidak layak untuk kita terima karena kita merasa benar dihadapan Tuhan, apakah kita akan mengeluh menganggap bahwa Tuhan tidak tahu tentang apa yang sedang kita alami. Keterbatasan pikiran kita tidak akan dapat memahami jalan-jalan Tuhan, sebab firman Tuhan berkata “rancanganKu bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalanKu” Yesaya 558. Kesusahan bisa terjadi karena kecerobohan kita, karena hati kita yang keras menerima nasehat firman Tuhan, namun Tuhan juga bisa mengijinkan pergumulan dan persoalan berat terjadi sehingga kita dapat melihat dan merasakan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. namun hal yang harus kita yakini bahwa Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, pertolongan Tuhan tidak akan datang terlambat. Yang harus kita yakini bahwa Tuhan berdaulat daan berkuasa atas segala sesuatu, segala yang terjadi dalam hidup kita. Jika Tuhan menginjinkan pergumulan terjadi dalam hidup kita berarti kita sedang diarahkan untuk semakin mengenal dan merasakan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. 2. Suatu Pergumulan tidak sebanding dengan banyaknya berkat yang telah perbuat dalam hidup kita. Terkadang ketika kita menghadapi pergumulan, kita terlalu fokus dengan apa yang sedang terjadi sehingga kita melupakan apa yang sudah pernah terjadi, apa yang sudah pernah Tuhan perbuat, apa yang Tuhan telah firmankan untuk menguatkan kita. Terkadang kekawatiran dan ketakutan kita membuat kita semakin kerdil dan masalah itu menjadi raksasa yang begitu menakutkan, sampai-sampai kita melupakan Tuhan jauh lebih besar dari masalah yang sedang kita hadapi. Itulah sebabnya firman Tuhan mengingatkan umat Israel “tidakkah kautahu, tidakkah kaudengar, Tuhan adalah Allah yang kekal yang menciptakan bumi?” mengapa hanya karena satu pergumulan dapat mengombang-ambingkan hidup kita, apakah kita telah melupakan bahwa ada Tuhan yang selama ini tetap setia memberkati kita. Kita harus percaya, jika selama ini Tuhan senantiasa memberkati kita, maka ketika pergumulan hidup terjadi, Tuhan pun akan tetap memberkati kita. maka ketika pergumulan itu datang, maka kita diajak untuk merenungkan dan mengingat kembali segala kebaikan yang telah Tuhan perbuat dalam hidup kita, apa nasehat yang telah difirmankan Tuhan selama ini akan memberi kita keteguhan dalam menghadapi persoalan kita. Bahwa ternyata pergumulan yang sedang kita hadapi tidak seberapa dibandingkan dengan kebesaran dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. 3. Pengharapan kepada Tuhan adalah kekuatan kita menghadapi pergumulan hidup Dalam nas ini firman Tuhan berkata “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung” artinya orang muda yang dikenal dengan kekuatannya pun ada batasnya maupun taruna yang dikenal dengan kelicahannya tetap saja bisa tersandung. Jika kita menghadapi pergumulan hidup hanya mengandalkan kekuatan kita, maka kita akan lelah dan dapat tersandung jatuh. Tidak semua hal dapat dibeli dengan uang, jabatan, tidak semua hal dapat dihadapi hanya mengandalkan pikiran dan kemampuan. Uang tidak akan menjamin kita dapat terhindar dari masalah, uang tidak dapat menjamin dapat memberi penyelesaian dalam pergumulan hidup kita. Seperti umat Israel di pembuangan, mereka tidak memiliki apa-apa seakan lepas dari pergumulan hidup di pembuangan adalah kemustahilan. Namun firman Tuhan berkata lain, sebab Tuhanlah yang mengendalikan hidup ini. Pengharapan untuk dapat lepas dari pergumulan hidup ada pada Tuhan, bukan pada kekuatan dan kemampuan mereka. Maka didalam nas ini, firman Tuhan berkata “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Pengharapan pada pertolongan Tuhan tidak akan sia-sia, Tuhan yang menguatkan kita menghadapi pergumulan hidup kita, dan Tuhan juga yang akan memberi kelepasan bagi kita dari berbagai pergumulan hidup. Orang yang menanti-nantikan tuhan artinya adalah orang yang selalu berharap kepada Tuhan akan dimampukan menjalani pergumulannya, sebab kita tahu bahwa kesudahan dari pergumulan kita adalah kebaikan yang sudah dirancangkan oleh Tuhan. Doa, pengharapan dan iman kita kepada Tuhan adalah daya tahan rohani yang selalu membuat kita kuat seperti rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya. Kita senantiasa dikuatkan bahwa dibalik badai akan selalu ada pelangi, badai pasti akan berlalu, dibalik pergumulan dan berbagai persoalan yang kita hadapi ada berkat Tuhan yang sudah menanti kita. ingatlah selalu dengan apa yang difirmankan oleh Tuhan Yesus “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?”Matius 627. Maka hadapilah pergumulan hidup dengan pengharapan kepada Tuhan bukan dengan kekawatiran.
Begituterasa ada beban yang begitu berat menghimpit dada mereka. Saat menjadi pengangguran hidup begitu stress, ketika mendapatkan pekerjaan, mengeluh lagi merasakan tidak ada waktu bersantai. Demikian juga pada seorang bintang sinetron saat belum mendapatkan peran, cari kemana-mana. Renungan. Kisah Inspiratif. Muslimah. Translate
Sumber Gambar hidup yang sering datang melanda kehidupan mansuia memang membuat manusia begitu kuatir akan perjalanan hidupnya. Ada yang menyerah, ada pula yang terus berjuang untuk mengeluarkan dirinya dari beban hidup yang dirasakan. Sebagai orang percaya, pastinya kita harus terus berjuang untuk bisa mengeluarkan diri kita dari setiap beban hidup yang dialami. Sebab kita mempunyai Tuhan Yesus yang selalu setia kepada kita. Alkitab dengan jelas memberikan pengertian dan penguatan kepada kita yang sedang mengalami beratnya beban hidup. Salah satu bunyi Firman Tuhan yang terdapat dalam Kitab Filipi 46 adalah suatu bunyi Firman Tuhan yang mampu memberikan semangat untuk tetap menjalani hidup "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."Penjelasan Firman Tuhan tersebut memberikan pengertian kepada kita sebagai orang percaya bahwa janganlah kita terlalu kuatir akan beban hidup yang kita alami, tetapi kita harus bersyukur, karena walaupun beban hidup terasa berat, tetapi nawas hidup masih kita peroleh. Kita juga harus senantiasa setia kepada Tuhan, dan apapun yang kita alami, harusnya kita nyatakan kepada Allah dalam doa. Ingatlah kita, bahwa kuasa doa sangatlah besar, siapa yang sungguh-sungguh berdoa, pastinya akan dijawab oleh Tuhan. Hal inilah yang di jelaskan dalam Kitab Yakobus 516 "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh, doa orang benar, bila dengan yakin didoakan maka sangat besar kuasanya."Sobatku, apakah yang harus kita takutkan dan kuatirkan bila sudah ada jaminan yang pasti, yang akan selalu hadir tepat pada waktunya, yang akan menolong kita dalam perjalanan hidup kita. Tentunya tidak, kita harus senantiasa bersyukur dalam segala keadaan hidup yang kita alami, jangan pernah menyalahkan Tuhan, jangan pernah larut dalam senantiasalah bersyukur dan berdoa, karena melalui cara hidup seperti itu, beban hidupmu akan digantikan Tuhan dengan berkat yang melimpah. Percayalah, karena hanya Tuhan Yesus penolong yang setia, Dia mengerti apa yang kita alami, Dia peduli apa yang kita rasakan, serta Dia tahu apa yang kita butuhkan. Sebab itu, tetaplah berdoa kepadanya, karena seruanmu akan mengeluarkanmu dari setiap beban hidup yang kamu alami. Tuhan Yesus memberkati kita semua Amin.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan"
Bacaan Firman Tuhan Yesaya 40 27-31 Ketika menghadapi beban hidup yang berat, ketakutan karena merasa kita tidak mampu, tidak bisa melewati pergumulan bahkan bayangan-bayangan yang buruk akan terjadi bisa saja muncul dalam diri kita. Bahkan jika lebih dalam lagi kita bisa saja berpikiran buruk tentang Tuhan, yang menganggap Tuhan tidak adil, Tuhan tidak tahu, Tuhan tidak melihat, Tuhan tidak perduli akan hidup kita. Firman Tuhan hendak menguatkan kita, supaya kita jauh lebih mengenal Tuhan lebih baik lagi. Sehingga ketika beban hidup terasa bigitu berat, kita tahu untuk bersikap yang benar sebagai orang yang beriman kepada Tuhan. Dalam nas ini firman Tuhan menyapa umat Israel ditengah penderitaan di pembuangan. Dipermulaan pasal 40 firman Tuhan berkata “hiburkanlah, hiburkanlah umatKu”, bahwa keselamatan Tuhan akan datang. Walaupun mereka sangat menderita, mereka menangis ditepi sungai-sungai Babel, mereka dipaksa bernyanyi menyanyikan nyanyian sukacita ditengah penderitaan Mazmur 137, bukan artinya Tuhan tidak memperdulikan mereka, bukan artinya Tuhan kalah atau tidak berdaya menyelamatkan mereka. Tetapi Tuhan mau sadarkan umatNya bahwa pembuangan menjadi pelajaran yang berharga bagi umat Israel, agar mereka sadar dan kembali melihat, mencari dan memandang Tuhan. Jika mereka menjadi bangsa yang terbuang itu adalah akibat dari dosa mereka, dan Tuhan mengijinkan itu terjadi. Sekarang, Tuhan tidak lagi menyuarakan berita penghukuman tetapi kabar baik, yaitu berita keselamatan yang akan Tuhan datangkan. Artinya semua bisa terjadi, bahkan Tuhan dapat memakai bangsa yang tidak mengenal Tuhan menjalankan kehendakNya. Hidup mereka dan kehidupan dunia ini ada dibawah kendali Tuhan. Maka, mari kita melihat perenungan apa yang hendak kita terima dari kebenaran firman Tuhan ini 1. Jangan berpikiran buruk tentang Tuhan Jangan kita mempersalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, seperti keluhan umat Israel dalam penderitaannya berkata "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Apakah kita akan mengeluh bahwa penderitaan itu tidak layak untuk kita terima karena kita merasa benar dihadapan Tuhan, apakah kita akan mengeluh menganggap bahwa Tuhan tidak tahu tentang apa yang sedang kita alami. Keterbatasan pikiran kita tidak akan dapat memahami jalan-jalan Tuhan, sebab firman Tuhan berkata “rancanganKu bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalanKu” Yesaya 558. Kesusahan bisa terjadi karena kecerobohan kita, karena hati kita yang keras menerima nasehat firman Tuhan, namun Tuhan juga bisa mengijinkan pergumulan dan persoalan berat terjadi sehingga kita dapat melihat dan merasakan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. namun hal yang harus kita yakini bahwa Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, pertolongan Tuhan tidak akan datang terlambat. Yang harus kita yakini bahwa Tuhan berdaulat daan berkuasa atas segala sesuatu, segala yang terjadi dalam hidup kita. Jika Tuhan menginjinkan pergumulan terjadi dalam hidup kita berarti kita sedang diarahkan untuk semakin mengenal dan merasakan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. 2. Suatu Pergumulan tidak sebanding dengan banyaknya berkat yang telah perbuat dalam hidup kita. Terkadang ketika kita menghadapi pergumulan, kita terlalu fokus dengan apa yang sedang terjadi sehingga kita melupakan apa yang sudah pernah terjadi, apa yang sudah pernah Tuhan perbuat, apa yang Tuhan telah firmankan untuk menguatkan kita. Terkadang kekawatiran dan ketakutan kita membuat kita semakin kerdil dan masalah itu menjadi raksasa yang begitu menakutkan, sampai-sampai kita melupakan Tuhan jauh lebih besar dari masalah yang sedang kita hadapi. Itulah sebabnya firman Tuhan mengingatkan umat Israel “tidakkah kautahu, tidakkah kaudengar, Tuhan adalah Allah yang kekal yang menciptakan bumi?” mengapa hanya karena satu pergumulan dapat mengombang-ambingkan hidup kita, apakah kita telah melupakan bahwa ada Tuhan yang selama ini tetap setia memberkati kita. Kita harus percaya, jika selama ini Tuhan senantiasa memberkati kita, maka ketika pergumulan hidup terjadi, Tuhan pun akan tetap memberkati kita. maka ketika pergumulan itu datang, maka kita diajak untuk merenungkan dan mengingat kembali segala kebaikan yang telah Tuhan perbuat dalam hidup kita, apa nasehat yang telah difirmankan Tuhan selama ini akan memberi kita keteguhan dalam menghadapi persoalan kita. Bahwa ternyata pergumulan yang sedang kita hadapi tidak seberapa dibandingkan dengan kebesaran dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. 3. Pengharapan kepada Tuhan adalah kekuatan kita menghadapi pergumulan hidup Dalam nas ini firman Tuhan berkata “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung” artinya orang muda yang dikenal dengan kekuatannya pun ada batasnya maupun taruna yang dikenal dengan kelicahannya tetap saja bisa tersandung. Jika kita menghadapi pergumulan hidup hanya mengandalkan kekuatan kita, maka kita akan lelah dan dapat tersandung jatuh. Tidak semua hal dapat dibeli dengan uang, jabatan, tidak semua hal dapat dihadapi hanya mengandalkan pikiran dan kemampuan. Uang tidak akan menjamin kita dapat terhindar dari masalah, uang tidak dapat menjamin dapat memberi penyelesaian dalam pergumulan hidup kita. Seperti umat Israel di pembuangan, mereka tidak memiliki apa-apa seakan lepas dari pergumulan hidup di pembuangan adalah kemustahilan. Namun firman Tuhan berkata lain, sebab Tuhanlah yang mengendalikan hidup ini. Pengharapan untuk dapat lepas dari pergumulan hidup ada pada Tuhan, bukan pada kekuatan dan kemampuan mereka. Maka didalam nas ini, firman Tuhan berkata “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Pengharapan pada pertolongan Tuhan tidak akan sia-sia, Tuhan yang menguatkan kita menghadapi pergumulan hidup kita, dan Tuhan juga yang akan memberi kelepasan bagi kita dari berbagai pergumulan hidup. Orang yang menanti-nantikan tuhan artinya adalah orang yang selalu berharap kepada Tuhan akan dimampukan menjalani pergumulannya, sebab kita tahu bahwa kesudahan dari pergumulan kita adalah kebaikan yang sudah dirancangkan oleh Tuhan. Doa, pengharapan dan iman kita kepada Tuhan adalah daya tahan rohani yang selalu membuat kita kuat seperti rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya. Kita senantiasa dikuatkan bahwa dibalik badai akan selalu ada pelangi, badai pasti akan berlalu, dibalik pergumulan dan berbagai persoalan yang kita hadapi ada berkat Tuhan yang sudah menanti kita. ingatlah selalu dengan apa yang difirmankan oleh Tuhan Yesus “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” Matius 627. Maka hadapilah pergumulan hidup dengan pengharapan kepada Tuhan bukan dengan kekawatiran.
Seorangpembawa kuda beban yang sangat miskin bertemu pengemis yang terbaring sakit di tepi jalan. "Ya, ampun! ketika kemudian saya menjadi kaya karena bekerja keras, saya merasa orang miskin itu malas, tidak mau berinisiatif, maunya ditolong, iri, dan [] Read more. June 18, 2021 Renungan; Tags ↓. Hidup; Inspirasi; Kehidupan
Ayub 3621 "Jagalah dirimu, janganlah berpaling kepada kejahatan, karena itulah sebabnya engkau dicobai oleh sengsara." Tak seorang pun mau menjalani hidup dengan memikul beban yang berat, artinya semua orang ingin terbebas dari beban, apa pun bentuknya. Mana lebih enak berjalan membawa tas di punggung yang isinya sesuatu yang berat, atau berjalan santai tanpa membawa barang apa pun? Pastinya lebih enak berjalan tanpa membawa apa-apa. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa hari-hari yang sedang kita hadapi saat ini begitu berat, semakin hari tantangan hidup semakin besar, beban hidup yang harus kita tanggung pun ssemakin berat. Banyak orang menjadi putus asa dan frustasi karena tak sanggup menanggung beban yang begitu menekan dan memberati, langkah pun serasa terseok-seok. Bagaimana supaya kita dapat bertahan dan mampu melewati hari-hari yang penuh beban ini? Mari belajar memiliki penyerahan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Bukankah Tuhan telah berfirman, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Milikilah respons hati yang benar dalam menyikapi setiap beban yang ada. 'Beban' atau pergumulan hidup seharusnya semakin mendorong kita untuk semakin mendekat kepada Tuhan, hidup mengandalkan Tuhan dan tak lagi mengandalkan kekuatan sendiri "Karena ia tahu jalan hidupku; seandainya ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." Ayub 2310
MERENUNGSEJENAK Semua manusia di dunia ini pasti punya masalah, entah itu masalah keluarga,kehidupan, dan cinta, kita sebagai manusia tidak luput dari yang namanya masalah. dan kita jika mempunyai masalah pasti kebanyakan mencari jalan keluar yang salah, kita di beri masalah oleh allah agar kita mengerti arti hidup ini, emang gag gampang kita hidup didunia ini, dan jika punya masalah
Seringkali kita merasa tak bergairah menjalani hari. Bahkan seringkali kita bertanya-tanya apa sih penyebab beban hidup terasa berat. Kenapa aku sudah melakukan ini dan itu tapi tetap saja beban hidup tidak berkurang. Hati-hati jika anda sedang mengalaminya, bisa jadi bukan beban hidup yang menjadi masalahnya tetapi diri anda sendiri yang harus diselamatkan dari masalah. Intropeksi diri butuh dilakukan untuk melihat kembali apa yang ada dalam kehidupan kita. Beban Hidup Manusia Tidak dipungkiri memang ketika kita merasa beban hidup terasa berat. Banyak masalah yang datang dalam hidup kita. Bahkan masalah yang tidak berkurang meski anda sudah coba menyelesaikannya. Alur kehidupan manusia dari dia lahir hingga meninggal bisa jadi sama. Namun waktu dan beban hidup yang diemban tidaklah sama. Pernah mendengar ayat dari Allah SWT bahwa Dia tidak akan memberi beban kepada manusia melebihi kemampuannya. Jadi beban hidup manusia itu berbeda meski alur kehidupan yang dilewati sama. Tidak sedikit yang bisa kuliah setelah lulus SMA, tapi juga ada yang tidak bisa melanjutkan kuliah. Setelah kuliah ada yang langsung bisa mendapatkan pekerjaan, sementara yang lain harus menunggu dan berusaha melamar pekerjaan. Ada yang setelah menikah bisa langsung dikaruniai seorang anak, tak jarang pula yang sudah usia pernikahan kelima, enam, bahkan tujuh tahun tapi belum juga mendapatkan momongan. Nah masalah timing ini sering yang manusia sebut dengan beban hidup. Kenapa mereka bisa sedangkan aku tidak. Sebenarnya beban hidup manusia itu tergantung dengan manusia itu sendiri dalam mengartikannya. Selain mindset manusia yang sedikit-sedikit menganggap jika apa yang diinginkan belum tercapai itu menjadi sebuah beban hidup. Misalnya, saya baru akan bahagia jika sudah menikah, saya baru akan bahagia ketika sudah punya anak, dll. Maka tak heran jika dia merasakan beban hidup terasa berat. Ada juga karena norma masyarakat yang tinggi membuat seolah-olah ada tuntutan dari lingkungan sekitar tentang standar kehidupan. Misalnya setelah lulus kuliah anda harus bekerja pada perusahaan yang bagus dengan standar bagus dari lingkungan, gaji tinggi, pangkat tinggi, fasilitas mobil dan rumah dinas dari perusahaan. Cukup sulit memang jika kita menuruti nilai-nilai lingkungan kita yang sebenarnya tidak sesuai dengan hati nurani. Namun demikian manusia memilih untuk mengejar semua nilai standar kehidupan dari lingkungan untuk diterapkan dalam kehidupannya. Tujuannya agar dia bahagia seperti apa yang dikatakan orang, agar dia diakui bahwa dia menjadi orang yang sukses. Renungan Ketika Merasa Beban Hidup Terasa Berat Mari kita renungkan lagi penyebab beban hidup terasa berat. Mulai kita evaluasi dari sendiri. Yang pertama mungkin Anda hanya kurang bersyukur atas apa yang sudah dimiliki. Anda cenderung mengejar apa yang tidak anda miliki sehingga anda merasa itu adalah beban hidup. Cek kembali apakah diri Anda masih suka mengeluh dalam menerima kondisi diri Anda setiap hari. Saat Anda bangun di pagi hari, seberapa sering Anda mengucapkan syukur dan terima kasih atas kesempatan yang Allah SWT beri untuk menjalani hari selanjutnya. Jika Anda masih sering mengeluh maka inilah yang membuat Anda merasa beban hidup terasa berat. Apakah Anda suka membanding-bandingkan hidup Anda dengan orang lain? Seolah Anda hidup dengan standar kehidupan yang dimiliki orang lain. Misalnya, tetangga sebelah rumah sudah bisa manasin mobil kenapa Anda masih saja manasin sayur di dapur, kapan Anda akan punya mobil? Perasaan-perasaan seperti ini yang membuat Anda merasa beban hidup terasa berat. Ada juga yang merasa sudah melakukan banyak hal, sudah bekerja dari pagi hingga malam, kenapa penghasilan masih segitu saja, bahkan tabungan tidak bertambah, hanya hutang yang terus meningkat. Bisa jadi hal ini menjadi penyebab beban hidup terasa berat karena memaksakan diri untuk meraih yang belum waktunya untuk dimiliki. Coba kita perhatikan kembali bahwa beban hidup itu datang sepaket dengan berkat. Bisa jadi selama ini Anda terlalu fokus dengan beban sehingga tidak menyadari berkat yang sudah Anda dapatkan. Berkat hidup bahwa Anda berhasil lulus dari perguruan tinggi terbaik, tetapi bebannya Anda harus belajar lebih rajin. Berkat hidup Anda memiliki rumah yang besar tetapi bebannya Anda harus rajin membersihkannya. Berkat hidup Anda bisa membeli mobil tetapi bebannya Anda harus mengeluarkan biaya perawatan. Berkat hidup Anda dikaruniai seorang anak tetapi bebannya Anda harus terbangun setiap malam untuk mengganti popok dan memberinya minum. Jadi sudut pandang mana yang akan Anda gunakan, apakah berkat atau beban? Anda terlaku fokus dengan beban sehingga Anda tidak bisa melihat berkat dalam kehidupan Anda. Dan bisa jadi itupun bukan beban, melainkan tugas dan tanggung jawab. Setiap apa yang kita raih pasti ada tanggung jawab yang menyertainya, kadang manusia menganggapnya malah sebagai beban hidup. Jadi masihkah Anda menganggap penyebab beban hidup terasa berat?
Ketikabegitu berat beban hidupmu, ingatlah kepada Tuhan. Dia selalu dekat denganmu dan setiap saat akan memberimu kelegaan. Tuhan akan memelukmu dan
in Renungan Views 21867 Likes 0 Renungan Minggu 05 Juli 2020 KELEGAAN DALAM KRISTUS ATAS BEBAN BERAT KEHIDUPAN Matius 1125-30 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Matius 11 28 Dipimpin oleh Pdt. Simon Rachmadi, Tidak ada orang yang tidak ingin terbebas dari beban hidupnya. Namun demikian tampaknya tidak ada orang yang bisa bebas sepenuhnya dari beban hidup baik kecil maupun besar. Beban hidup seakan melekat dalam hidup manusia. Seseorang yang terlihat berbahagia dari luar, ternyata bisa saja menyimpan banyak beban hidup jika kita mengenalnya dari dalam. Asal beban hidup tersebut bisa bermacam-macam. Bisa dari sumber-sumber eksternal ataupun sumber-sumber internal. Namun demikian semua beban hidup yang ada memerlukan respons yang tepat. Yesus mengajarkan kita untuk memberikan respons yang tepat atas beban hidup kita. Ketika seseorang memiliki beban berat dalam kehidupan, seseorang bisa merasakan putus asa yang mendalam atas beban hidupnya ini. Rasa putus asa ini bisa menyebabkan depresi, dan bahkan merusak iman seseorang. Iman seseorang menjadi rusak karena beban hidup, terjadi saat seseorang tidak lagi bisa melihat terbukanya pintu pengharapan dari Tuhan dan memercayakan hidup pada pemeliharaan Tuhan. Apa yang dikatakan Yesus bagi mereka yang berbeban berat? 1 Marilah kepada-Ku. Maksud Yesus adalah jangan ragu untuk datang kepada Yesus memohon pertolongan dan kekuatan ketika hidup ini terasa berat karena beban hidup kita. Jangan datang kepada keputusasaan. Dalam Yesus, selalu tersedia pintu-pintu pengharapan yang terbuka, 2 Belajarlah kepada-Ku. Maksud Yesus adalah mari kita mengenal kehendak Allah dalam segala beban hidup yang kita alami. Dengan mengenal kehendak Allah dengan baik, kita tidak akan membiarkan diri kita dihancurkan oleh beban kehidupan kita. Beban kehidupan bahkan bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk dapat selalu bertumbuh dalam kehendak Allah, 3 Pikullah kuk yang Kupasang. Maksud Yesus adalah kita tidak mungkin menjadi manusia yang sepenuhnya bebas dari beban kehidupan. Namun ketika kita mengalami beban hidup kita itu dengan kacamata iman, kita akan merasakan beban hidup tersebut dengan cara yang berbeda. Dalam Yesus, beban hidup kita yang berat akan tergantikan dengan beban yang ringan. Perhatikan dua kata kontras tersebut beban berat dan beban ringan. Beban masih ada, tetapi menjadi ringan karena respons yang tepat yang diberikan dalam iman kita kepada Kristus. Kristus memberi kelegaan atas beban berat kehidupan kita. Beban kehidupan itu menjadi ringan. Bahkan beban yang kita miliki itu, bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk selalu bertumbuh dalam iman. Amin. Renungan oleh Pdt. Agus Hendratmo,
.
  • gqib4zo3lv.pages.dev/271
  • gqib4zo3lv.pages.dev/97
  • gqib4zo3lv.pages.dev/227
  • gqib4zo3lv.pages.dev/147
  • gqib4zo3lv.pages.dev/160
  • gqib4zo3lv.pages.dev/54
  • gqib4zo3lv.pages.dev/218
  • gqib4zo3lv.pages.dev/101
  • gqib4zo3lv.pages.dev/236
  • renungan ketika beban hidup terasa berat